Pekanbaru, – Jalan di Riau masih banyak yang rusak, penyebabnya, pemerintah daerah (pemda) jarang melibatkan konsultan baik dalam pemeliharaan maupun pembangunan jalan.
“Aturannya, setiap proyek pengerjaan jalan harus melibatkan konsultan ahli,” kata Ketua Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (Inkindo) Riau, Firdaus Agus, saat dihubungi via ponselnya, Sabtu pagi (26/2/2011).
Menurut Firdaus untuk pemeliharaan dan pembukaan proyek jalan baru sangat kurang konsultan dilibatkan.
“Biasanya pemda atau kuasa tender hanya memakai jasa ahli di Bina Marga Dinas Pekerjaan umum setempat,” ungkap.
Firdaus menilai, imbas dari jarangnya konsultan dilibatkan maka kualitas jalan banyak yang tak sesuai dengan harapan. Akibatnya, anggaran daerah untuk perbaikan jalan pun tersedot lebih banyak.
“Kalau melibatkan kami, bisa mendapatkan hasil yang lebih terjaga” ujar Firdaus.
Soal ongkosnya, Firdaus menilai jelas lebih murah, karena tak musti perbaiki jalan rusak tiap tahun, uangnya bisa digunakan untuk bangun jalan baru lagi, kata dia.
Firdaus menambahkan, di Riau khusunya dibeberapa kabupaten, seperti Indragiri Hilir dan Bengkalis, memang harus dibangun jalan yang melebihi standar umum.
Struktur dan jenis tanah di sana, ungkapnya tak cocok untuk membangun jalan dengan kualitas biasa.
“Di Inhil misalnya dan juga di Bengkalis harus bangun jalan dengan kualitas di atas standar biasanya,” jelasnya.
Struktur dan jenis tanah di sana beda, ujar Firdaus dan dia menambahkan kalau pake standar biasa-biasa, sebentar saja sudah habis.
“Disana kalau beban lalu lintasnya tinggi, badan jalan tetap cepat rusak” paparnya.
Pemda setempat, kata Firdaus, harus mengambil pelajaran dari Bupati Bengkalis, Herliyan Saleh, yang menemukan Jalan Gajah Mada di Desa Sebanga Kacamatan Pinggir rusak parah.
Jalan itu, menurutnya merupakan jalan poros di Bengkalis yang sangat vital terhadap kegiatan masyarakat.
“Kalau jalan rusak atau bahkan tak ada tentunya sangat mengganggu kegiatan masyarakat,” urainya.
Katanya jalan merupakan kunci utama bagi akses kegiatan masyarakat.
Dia menilai kalau masih banyaknya jalan utama di daerah yang rusak, pemda bisa belajar dari situ.
Sedangkan Ahmad Ismail, Kabid Binamarga, Dinas PU Riau dalam dua hari berturut-turut ditemui, selalu tidak bersedia mengomentari soal masih banyak jalan di Riau yang rusak. Menuju ruang kerjanya selain ditempatkan CCTV juga dijaga ketat petugas satpam.
“Kalau tamu yang datang ingin menemui Ahmad Ismail dari kalangan kontraktor bisa cepat diterima, sebaliknya kalau wartawan Ahmad sedikit gusar. Dia selalu membuat keadaan bertambah semakin sulit,” ujar seorang tamu kalangan kontraktor mengomentari prilaku Ahmad itu. (
Tidak ada komentar:
Posting Komentar